Parahnya Minang

Mempertanyakan,
Dimanakah Adat basandi Sarak
dan Sarak basandi Kitabulllah
artinya
Benarkah Praktek Adat dan Tradisi..
yang berlaku di ranah minang sekarang ?
Betulkah bersumber pada Islam ?

Artikel ini bukan bermaksud SARA,
karena Penulis adalah Orang Minang Asli
dan tidak pula bermaksud mengejek Kampung Halaman
Penulis ingin agar orang tua, cerdik pandai,
ulama dan umara di ranah minang memperbaiki
keadaan Fatal yang tengah ada
tidak berpanjang lebar, langsung saja :
1. Pemberian uang pada siapa saja yang ikut menyelenggarakan Shalat Jenazah,
biasanya langsung sesaat setelah selesai Salam, Biasanya pas berdo'a
dilakukan oleh pihak keluarga Duka
dengan cara menyelipkan pada saku atau kantong celana
lembaran 2ribuan, 5ribuan, 10ribuan, atau 50ribuan bahkan lebih
tergantung siapa dia yang ikut shalat
yang pasti kalau ikut Shalat Jenazah pasti kebagian !
Apakah Hal ini tidak memberatkan ?
Okelah kalau itu Pihak Keluarga Duka yang Mampu/Kaya !
Jika bukan ? Silahkan Anda hitung jika yang ikut 100orang saja
Maka jumlah tidak kurang dari kisaran 1jutaan bahkan lebih
Pertanyaan Kami :
Ini Tradisi darimana ? Dalam Islam ini tidak ada !
Anehnya semua orangtua diranah minang menutupi kenyataan ini,
tidak mau mengkaji dan membahas ulang
baik itu Pihak pemangku Gelar Adat seperti Datuk, Wali Nagari, Para Ustadz..
tidak mau kalau Hal ini dikaji ulang
Sangat Ironis sekali, sesuatu keburukan dan bahkan dapat dikatakan bid'ah..
tapi dibiarkan saja berlarut-larut
Bagi keluarga Duka,
Seandainya tidak dikerjakan, alasan mereka..
Malu Kita, Nanti jadi pembicaraan, jadi sebutan,
Nanti Mamak-mamak (orang-orang yang dituakan disuatu Kaum Adat)
tidak mau lagi datang kerumah Kita,
tidak mau lagi mengurus urusan Kita
HARUSNYA :
Jika Hal ini sesuatu yang salah, mesti dihentikan !
Kok dibiarkan saja ?

* ARTIKEL INI BERSAMBUNG